Bekisting merupakan struktur sementara yang berfungsi
sebagai alat bantu dalam membentuk beton dimana perkembangannya sejalan dengan
perkembangan beton itu sendiri. Bekisting berfungsi sebagai acuan untuk
mendapatkan bentuk profil yang diinginkan serta sebagai penampung dan penumpu
sementara beton basah selama proses pengeringan. Dengan adanya inovasi
teknologi dalam bidang bekisting, saat ini produksi dilakukan oleh pabrik
dengan disain sedemikian rupa sehingga bekisting mudah dibongkar, dipasang
serta memungkinkan untuk dimanfaatkan lebih dari satu kali. Proses pengeringan beton
saat ini relatif lebih cepat dibandingkan pada masa lalu. Hal ini disebabkan
karena telah ditemukannya zat tambah yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur
kecepatan mengerasnya beton. Proses pembongkaran bekisting bergantung pada
kecepatan mengerasnya beton dan baru dibongkar setelah dinyatakan aman.
Pembuatan dan pemasangan bekisting tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhi yaitu bahan yang tersedia atau yang diperlukan, cara dan pengadaan
tenaga kerja, tuntutan akan Bekisting Bekisting merupakan struktur sementara
yang berfungsi sebagai alat bantu dalam membentuk beton dimana perkembangannya
sejalan dengan perkembangan beton itu sendiri. Bekisting berfungsi sebagai
acuan untuk mendapatkan bentuk profil yang diinginkan serta sebagai penampung
dan penumpu sementara beton basah selama proses pengeringan. Dengan adanya
inovasi teknologi dalam bidang bekisting, saat ini produksi dilakukan oleh
pabrik dengan disain sedemikian rupa sehingga bekisting mudah dibongkar,
dipasang serta memungkinkan untuk dimanfaatkan lebih dari satu kali. Proses
pengeringan beton saat ini relatif lebih cepat dibandingkan pada masa lalu. Hal
ini disebabkan karena telah ditemukannya zat tambah yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatur kecepatan mengerasnya beton. Proses pembongkaran bekisting
bergantung pada kecepatan mengerasnya beton dan baru dibongkar setelah
dinyatakan aman. Pembuatan dan pemasangan bekisting tergantung dari banyak
faktor yang mempengaruhi yaitu bahan yang tersedia atau yang diperlukan, cara
dan pengadaan tenaga kerja, tuntutan akan kali. Sedangkan untuk balok persegi
dan bulat dapat dipakai sekitar 7 sampai 10 kali. Bekisting hendaknya disusun
sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan lagi pada kesempatan lain.
Bekisting Balok dan Pelat
Pada umumnya struktur pelat lantai beton dan balok
menjadi satu kesatuan yang monolit sehingga sistem bekisting yang dipergunakan
disesuaikan dengan sistem bekisting pelat lantai beton. Maka bekisting balok
atau sistem balok-balok biasanya terdiri dari balok induk dan balok anak atau
balok garis menjadi satu kesatuan dengan bekisting pelat lantai. Dengan kedaan
yang demikian, rancangan bekisting balok tidak terlepas dari sistem pelat
lantai yang dipilih. Bekisting balok-balok terdiri dari komponen-komponen
bidang alas dan dua sisi bidang tegak samping ditambah dengan pengikatpengikat
dan penyokong yang diperlukan. Biasanya komponen bidang alas dibuat dengan
lebar yang tepat sesuai dengan lebar balok dan akan tertumpu langsung pada
perancah penyangga. Komponen sisi tegak samping berhubungan tegak lurus dengan
bidang alas secara overlap dan kedua bidang ini bertumpu pada perancah
penyangga. Untuk balok tepi yang berfungsi sebagai spandrel beam diperlukan
bekisting yang baik dan kuat. Hal ini disebabkan lokasi terletak pada tepi luar
dari bangunan sehingga harus menghasilkan penampilan yang baik, meskipun sering
digunakan bahan finishing untuk menutup bahan betonnya. Detail dari
bagian-bagian bekisting balok sangat bervariasi tergantung bahan yang
digunakan, lokasi atau letak bekisting dan beban yang diperhitungkan. Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya, bekisting balok dan pelat lantai beton
menjadi satu kesatuan dan bersama-sama ditumpu oleh tiang-tiang penyangga yang
berbentuk struktur rangka perancah penyangga dibawah bekisting balok dan pelat
lantai tersebut. Jarak antar tiang penyangga tersebut dibatasi oleh kekuatan
terhadap momen lentur, lendutan ijin, maupun kapasitas dari masing-masing tiang
penyangga.
Perancah
Konstruksi bekisting untuk struktur yang mendukung
bebas terdiri dari suatu konstruksi penyangga dari perancah kayu atau perancah
baja bersekrup (scaffolding). Perancah kayu umumnya diletakkan di bagian atas
gelagar balok yang cukup panjang dan lebarnya, untuk mencegah bekisting
melesak. Perancah kayu dapat disetel tingginya dengan pertolongan dua baji kayu
yang dapat digeser. Perancah ini termasuk tipe penyangga tradisional. Perancah
baja bersekrup (scaffolding) terdapat dipasaran dengan bermacam-macam panjang
dan besarnya. Perancah baja semakin banyak digunakan karena selain
pemasangannya yang mudah dan cepat, perancah ini juga mampu menyangga beban
sampai dengan 5 – 20 kN (500- 2000 kg). Perancah baja bersekrup terdiri dari
dua pipa baja yang disambung dengan selubung sekrup atau mur penyetel.
Penggunaan perancah baja bersekrup membutuhkan pengawasan serta ketelitian
dalam pemasangannya. Jika perancah ini dirawat dengan baik, maka dapat dipakai
bertahun-tahun. Penyetelan dari perancah kayu atau perancah baja bersekrup
(scaffolding) memerlukan persyaratan seperti di bawah ini : 1. Perancah harus
berdiri tegak lurus. Hal ini berguna untuk mencegah perubahan bekisting akibat
dari gaya-gaya horisontal. Penyetelan dalam arah tegak lurus harus dengan
waterpass. 2. Bila beberapa lantai bertingkat akan dicor berurutan, maka
lendutan akibat dari lantai yang telah mengeras harus dihindarkan dengan
menempatkan perancah diperpanjangannya sebaik mungkin. 3. Tempat dari perancah
perlu dipilih sedemikian rupa sehingga beban-beban dapat terbagi serata
mungkin. Hal in berguna untuk mencegah perubahan bentuk yang berbeda-beda
akibat dari perpendekan elastis perancah yang timbul karena pembebanan dan
perbedaan penurunan tanah. Peralatan Peralatan yang akan dipakai haruslah
dipilih dengan tepat karena merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang
keberhasilan suatu proyek konstruksi. Pada pengerjaan pelat lantai, biasanya
digunakan concrete pump dan vibrator pada saat proses pengecoran. Concrete
pumpberfungsi untuk mengalirkan beton cor ready mix ke pelat lantai yang siap
di cor. Biasanya concrete pump digunakan untuk lantai yang sulit dijangkau
serta untuk mempercepat proses pengecoran. Sedangkan vibrator berfungsi untuk
menghasilkan getaran yang cukup untuk memaksa adukan beton bergeser mengisi
ronggarongga kosong, sehingga beton mengalir dan memadat.
Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan
jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas
informasi yang tersedia (Soeharto, 1997). Perkiraan biaya memegang peranan
penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk
mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek.
Selanjutnya, perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas
yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga
kerja, pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun penekanannya
berbeda-beda untuk masing-masing organisasi peserta proyek. Bagi pemilik, angka
yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan
kelayakan investasi. Bagi kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh
tergantung pada seberapa jauh kecakapan membuat perkiraan biaya. Bila penawaran
harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar
kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila
memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, kontraktor akan mengalami
kesulitan di kemudian hari. Sedangkan bagi konsultan, angka tersebut diajukan
kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk berbagai kegunaan
sesuai perkembangan proyek.
Biaya Langsung dan Tak Langsung
Biaya langsung adalah semua biaya yang berhubungan
langsung dengan pekerjaan konstruksi di lapangan. Biaya langsung dapat
diperoleh dengan mengalikan volume/kuantitas suatu pekerjaan dengan harga
satuan (unit cost) pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan ini terdiri atas
harga bahan, upah buruh dan biaya peralatan. Biaya-biaya yang dikelompokkan
dalam jenis ini yaitu : 1. Biaya Bahan Biaya bahan terdiri dari biaya pembelian
material, biaya transportasi, biaya penyimpanan material dan kerugian akibat
kehilangan atau kerusakan material. 2. Biaya Pekerja/Upah (Labour/Man Power)
Biaya pekerja ini dibedakan atas : a. Upah harian b. Upah borongan c. Upah
berdasarkan produktivitas 3. Biaya Peralatan Beberapa unsur yang terdapat dalam
biaya peralatan ini antara lain adalah sewa (bila menyewa), biaya operasi,
biaya pemeliharaan, biaya operator, biaya mobilisasi, dan lain-lain yang
terkait dengan peralatan. Biaya tidak langsung adalah semua biaya proyek yang
secara tidak langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan tetapi harus
ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya-biaya yang termasuk
dalam biaya tidak langsung adalah biaya overhead dan biaya tak terduga.
0 comments:
Post a Comment